Minggu, 05 Juli 2015

Pengembangan Sediaan Farmasi

Biopharmaceutics Classification System (BCS)
BCS merupakan suatu system yang dimana untuk membedakan obat berdasarkan kelarutan dan permeabilitasnya. Dimana kelarutan merupakan kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent). Permeabilitas merupakan kemampuan suatu senyawa untuk menembus suatu membrane plasma. Makna dari BCS ditentukan dengan rute pemberian oral, obat harus larut dalam pH darah ( berkisar antara 7,4-7,6), kelarutan obat dari usus dan lambung dan selain itu terlebih dahulu diuji pada in vivo dan in vitro. Yang dimaksud dengan in vivo yaitu pengujian yang dilakukan dalam tubuh  Sedangkan in vitro yaitu pengujian yang dilakukan pada keadaan yang dikondisikan dengan kondisi tubuh yang sebenarnya (diluar tubuh). Sistem Klasifikasi Biofarmasetik dikembangkan pada teori bahwa disolusi obat terkontrol dari kelarutan dan area permukaan obat digambarkan sebagai dosis dan ukuran partikel obat. Dalam penerimaan Sistem Klasifikasi Biofarmasetik, harus mengikuti tingkat teori disolusi obat yang memberikan kelarutan, dosis, ukuran partikel, volume disolusi, dan kondisi hidrodinamik.
Ada empat system klasifikasi dalam BCS yaitu :
·      Kelas I (Kelarutan tinggi dan permeabilitas tinggi)
Pada kelas I inilah senyawa akan diserap dengan baik dan tingkat penyerapannya biasanya lebih tinggi sehingga pada kelas inilah yang sangat diinginkan dalam suatu sediaan. Senyawa Kelas I diformulasikan sebagai produk dengan pelepasan segera, laju disolusi umumnya melebihi pengosongan lambung.
Oleh karena itu, hampir 100% penyerapan dapat diharapkan jika setidaknya 85% dari produk larut dalam 30 menit dalam pengujian disolusi in vitro dalam berbagai nilai pH, oleh karena itu data bioekivalensi in vivo tidak diperlukan untuk menjamin perbandingan produk.
·      Kelas II (permeabilitas tinggi dan kelarutan rendah)
Pada kelas ini keadaan sediaannya kurang baik karena sulitnya suatu obat/ senyawa larut dalam cairan lambung dan usus. Oleh karena itu perlu ditingkatkan kelarutannya dengan cara merubah senyawa menjadi bentuk kokristal, pembentukan kompleks, penambahan kosolven dan penambahan surfaktan agar memperoleh kelarutan yang baik.
·      Kelas III (permeabilitas rendah dan kelarutan tinggi)
Pada kelas ini berbanding terbalik pada kelas ii dimana permeabilitas pada kelas ini rendah sehingga perlu juga dilakukan modifikasi dengan cara mengionkannya karena obat-obat yang dapat terionisasi sempurna tidak dapat menembus bagian lemak pada membran.  obat-obat  dibuat tidak mampu terionisasi sempurna dicairan usus atau lambung agar dapat ditingkatkan permeabilitasnya. Selain itu dapat dilakukan penambahan kosolven. Dengan penambahan kosolven dapat meningkatkan permeabilitas suatu obat untuk melewati membran.
·      Kelas IV (permeabilitas rendah dan kelarutan rendah)
Pada kelas ini permeabilitas dan kelarutannya sama-sama rendah, hal ini membuat suatu sediaan tidak dapat larut dengan baik dan tidak dapat terabsorbsi  dengan baik pula. Oleh karena itu perlu ditingkatkan permeabilitas dan kelarutannya dengan cara menambahkan senyawa yang lebih asam pada cairan lambung dan senyawa basa pada cairan usus.
Faktor-faktor yang mempengaruhi BCS diantaranya adalah :
1.     Laju disolusi
Dalam pedoman ini, suatu produk obat dikatakan cepat melarut jika tidak kurang dari 85% dari jumlah berlabel bahan obat larut dalam waktu 30 menit, menurut US Pharmacopeia (USP) alat disolusi I pada 100 rpm (atau alat disolusi II pada 50 rpm) dalam volume 900 ml atau kurang di setiap media seperti HCl 0,1 N atau cairan lambung buatan tanpa enzim, larutan buffer pH 4,5, larutan buffer pH 6,8 atau cairan usus buatan tanpa enzim.
2.     Kelarutan
Tujuan dari pendekatan BCS adalah untuk menentukan kesetimbangan kelarutan suatu obat  dalam kondisi pH fisiologis. Profil kelarutan terhadap pH suatu obat uji harus ditentukan pada 37 ± 1oC dalam media air dengan rentang pH 1-7,5. Kondisi pH untuk penentuan kelarutan dapat didasarkan pada karakteristik ionisasi obat uji. Misalnya, ketika pKa obat berada  di kisaran 3-5, kelarutan harus ditentukan pada pH = pKa, pH = pKa +1, pH = pKa-1, dan pada pH = 1 dan 7,5. Minimal dilakukan tiga kali percobaan. Larutan buffer standar yang dijelaskan dalam USP dapat digunakan dalam studi kelarutan. Jika buffer ini tidak cocok untuk alasan fisik atau kimia, larutan penyangga lainnya dapat digunakan. PH larutan harus diverifikasi setelah penambahan obat untuk buffer (Wagh dkk., 2010).
3.     Permeabilitas
Permeabilitas didasarkan langsung pada tingkat penyerapan usus suatu obat pada manusia atau tidak langsung pada pengukuran laju perpindahan massa melintasi membran usus manusia.
Suatu obat dikatakan sangat permeabel ketika tingkat penyerapan pada manusia adalah 90% atau lebih dari dosis yang diberikan, berdasarkan pada keseimbangan massa atau dibandingkan dengan dosis pembanding intravena.

Rate limiting step adalah tahap yang membatasi pembatas untuk mencapai tingkat sistemik dalam tubuh hingga masuk kedalam darah. Obat-obat yang mempunyai kelarutan kecil dalam air tahap pelarutan merupakan tahap yang paling lambat oleh karena itu akan terjadi efek penentu kecepatan terhadap biovailabilitas obat. Kecepatan disolusi dianggap selalu lebih lambat daripada kecepatan absorpsi atau dengan kata lain kecepatan disolusi merupakan rate limiting step.
SISTEM TRANSPORTASI MEMBRAN
Membran sel menyelubungi  sel, memisahkan sel (intraselular) dengan lingkungannya (ekstraselular). Membran sel merupakan barrier antara intraselular dan ekstraselular. Semua membran biologis, termasuk membran sel dan membran kompartemen interior sel Eukariotik mempunyai struktur umum sama, tersusun atas molekul-molekul lipid dan protein yang umumnya berinteraksi secara nonkovalen. Membran sel –berdasar fluid mozaic model merupakan struktur dinamis, berstruktur fluida, dan molekul-molekul protein dan lipid umumnya yang dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain sepanjang membran. Struktur umum membran sel –berdasar fluid mozaic model. Bilayer lipid merupakan struktur dasar membran, tersusun terutama atas fosfolipid dan sebagian kecil kolesterol dan glikolipid. Tiap molekul fosfolipid mempunyai bagian kepala (head) yang bersifat polar, hidrofilik dan bagian ekor (tail) yang bersifat nonpolar, hidrofobik. Bagian polar menghadap langsung dengan ekstraselular dan intraselular, yang terutama tersusun atas air, sedangkan bagian hidrofobik berada di bagian tengah membran. Dengan struktur fosfolipid yang demikian, menyebabkan sel tertutup membran, dan mudah menutup kembali jika terjadi kerusakan kecil. Kolesterol menyusun sekitar 20% lipid membran sel, fungsinya menstabilkan ikatan antar fosfolipid. Bagian dalam dan luar membran berbeda pada kandungan lipid khasnya. Sekitar  10% fosfolipid yang menghadap ke ekstraselular merupakan glikolipid.-lipid yang berikatan dengan gugus gula. Adanya gugus gula menyebabkan ujung glikolipid bersifat polar. Istilah glikokaliks menunjuk pada bagian permukaan luar membran sel yang kaya gugus gula (glikokaliks=sugar covering). Bagian glikokaliks berperan dalam pengenalan antar sel, karena tiap-tiap jenis sel memiliki glikokaliks khas (sebagai contoh, sperma mengenal sel telur karena sel telur mempunyai glikokaliks khas).
Protein yang menyusun membran tersusun seperti mozaik (Gambar 1). Protein membran sel dapat dibedakan menjadi protein integral dan protein periferal. Protein integral terbenam dalam bilayer lipid, dan beberapa diantaranya hanya tersisip pada satu permukaan membran, dengan satu ujung menghadap ke ekstraselular atau intraselular,  tetapi yang terbanyak adalah yang merupakan protein transmembran menyisip mulai bagian yang menghadap ekstraselular sampai intraselular. Protein integral  mempunyai bagian yang hidrofilik, dan hidrofobik. Bagian hidrofobik diperlukan saat melintasi bagian tengah membran yang hidrofobik. Sedangkan protein periferal , tidak terbenam pada bilayer lipid, tetapi hanya berikatan longgar pada permukaan protein integral atau lipid pada bagian membran yang menghadap ekstraselular atau intraselular.
Protein membran dapat berperan dalam reaksi enzimatik, yang merupakan bagian dari tahap-tahap berantai reaksi metabolisme sel. Protein yang permukaannya hanya menghadap ke ekstraselular berfungsi sebagai reseptor hormon atau duta kimia (chemical messenger) yang lain dan berperan dalam mengirim isyarat dari luar sel ke intraselular  (proses  pengiriman  ini  disebut  dengan signal transduction).  Sedangkan protein transmembran dapat berperan dalam membentuk hubungan antar sel (cell junction) (Gambar 2), atau  transpor molekul berukuran kecil. Protein transmembran yang berperan dalam transpor adalah protein channel dan protein carrier.  Protein transpor dapat tersusun oleh satu atau lebih protein integral.  Pada protein channel, protein penyusunnya membentuk terusan/saluran yang menghubungkan ekstraselular dan intraselular yang memungkinkan molekul-molekul dapat melintas dari dan ke ekstraselular (Gambar 4). Saluran-saluran tersebut ada yang selalu terbuka (leak channels) dan ada yang membuka hanya jika ada stimulus tertentu (gated channels). Jika gated channels terbuka sebagai tanggapan atas agen tertentu- suatu ligan- disebut dengan ligand-gated channels, jika terbuka sebagai tanggapan atas perubahan potensial membran disebut sebagai voltage- gated channels. Voltage-gatedchanneldapat menutup segera setelah terbuka, bahkan saat stimulus yang mampu membukanyamasih ada.Protein carrier dapat memindahkan ion/molekul tertentu dengan memanfaatkan perubahan konformasi protein.
Transpor Lintas Membran
Tidak semua bahan yang berpindah dari dan ke intraselular tergantung pada transpor langsung melalui membran sel. Beberapa bahan , terutama molekul besar atau molekul kompleks berpindah melalui pembentukan vesikula atau fusi membran plasma. Perpindahan  demikian, ke dalam sel disebut endositosis, sedangkan perpindahan ke luar disebut eksositosis. Eksositosis dan endositosis tidak dibahas dalam bahan ajar  ini. Ion-ion dan molekul kecil  dapat masuk dan ke luar sel melalui dua cara, yaitu transpor pasif dan transpor aktif. Transpor pasif tergantung pada gradien kadar antara intraselular dan ekstraselular. Jika suatu molekul lebih tinggi kadarnya di dalam sel, maka arah transpor ke luar sel. Transpor pasif ion-ion selain dipengaruhi kadar, juga dipengaruhi perbedaan muatan antara kedua sisi membran (gradien elektrokimia). Karena tergantung gradien kadar, transpor pasif tidak memerlukan energi. Pada transpor aktif, bahan-bahan berpindah melawan gradien kadar. Tak sama dengan transpor pasif, transpor aktif memerlukan energi. Transpor aktif tak akan terjadi tanpa tersedianya energi dalam sel. Sifat hidrofobik pada interior membran sel hanya memungkinkan beberapa kelompok molekul dengan mudah dapat melintas membran yaitu molekul-molekul yang hidrofobik, dan molekul-molekul polar berukuran kecil tak bermuatan. Molekul-molekul polar berukuran besar dan ion –seberapapun ukurannya-tidak dapat melintas membran tanpa adanya bantuan protein membran (Gambar 3).  Transpor lintas membran tanpa bantuan protein membran, hanya tergantung pada gradien kadar disebut dengan difusi biasa/ simple diffusion (merupakan transpor pasif), sedangkan jika dengan bantuan protein membran dan tergantung gradien kadar (pasif) disebut dengan difusi terfasilitasi (facilitated diffusion). Transpor aktif memerlukan bantuan protein membran (protein carrier) dan energi, karena melawan gradien kadar (Gambar 4). Perubahan konformasi protein carrier akan memindahkan ion/molekul dari satu sisi ke sisi lain membran.

LIPOSOMES
            Liposom adalah sistem penghantar obat dlm bentuk vesikel yang dilndingnya tersusun atas molekul lipid bilayer. Liposom sebagai pembawa dapat diberikan secara Intravena, intramuscular, intraperitonial, namun yang banyak diteliti adalah secara intravena dengan berbagai sediaan : doxorubicin (cancer), gentamicin (gram negative infection), amphotericin B (systemic fungal infection). Liposom yang berhubungan dengan ligan yaitu Liposom dapat menjadi target sel berinteraksi dengan ligannya. Kebanyakan liposom yang aktif ke sasaran sistem penghantaran menggunakan ligan kopling kimia yang ada pada membran liposom. Dengan menggunakan strategi ini, berbagai ligan atau reseptor seperti antibodi, faktor pertumbuhan, sitokin, hormon dan racun, dan diekspresikan pada permukaan. Ligan dan reseptornya akan berikatan ketika bertemu dengan target sel yang sesuai, contoh ligan : ligan apo E ( glikoprotein dan apoliprotein E) – antibodi asam folat – (sel kanker). Sedangkan tempat obat dalam liposom yaitu Pada lapisan lipid bilayer (fosfolipid) : untuk obat yang bersifat non polar dan semipolar dan bagian kompartemen airnya : untuk obat yang bersifat polar.
            Pada pembuatan liposom yaitu Tahap pertama yang dilakukan adalah pembuatan liposom dengan bahan penyusun fosfatidikolin dan kolesterol. Pada jurnal penelitian ini ditambahkan asam oleat untuk memberikan sifat sensitif ph. Metode pembuatan liposom yang digunakan adalah metode hidrasi lapis tipis, metode ini terdiri dari pembentukan lapisan tipis, dan hidrasi lapis tipis oleh pelarut dapar fosfat ph 7,4. Pada percobaan pendahuluan, liposom dibuat dalam skala kecil yang menghasilkan 5 ml volume suspensi liposom, dengan kondisi penggunaan alat yang dibutuhkan adalah kecepatan 150 rpm, 62 c dengan waktu 60 menit. Namun setelah volume diperbesar menjadi 40 ml, waktu yang dibutuhkan untuk menguapkan kloroform dan hidrasi lapis tipis lebih lama 120 menit, temperatur yang digunakan adalah 62 c karena temperatur tersebut diatas titik leleh lipid. Pada saat pembuatan lapis tipis liposom, bahan pembentuk liposom dan zat aktif yang digunakan adalah spiramisin, spiramisin dilarutkan dengan kloroform bersama dengan lipid karena spiramisin larut dalam air dengan perbandingan 1:50, tetapi sangat mudah larut dalam pelarut organik.  Pada pembentukan lapis tipis , dibutuhkan kondisi vakum untuk, untuk membantu mempercepat penguapan dan pembentukan lapis tipis,  lapis tipis harus terbentuk secara rata, oleh karena itu pada saat awal melakukan proses pembentukan lapis tipis, kecepatan rotary evaporator dinaikkan secara bertahap tidak langsung menggunakan 150 rpm,  selain itu pompa vakum juga dinyalakan sejak awal pembuatan, agar kloroform tidak langsung habis menguap. Lapisan tipis yang terbentuk  disimpan dengan kondisi vakum selama 24 jam untuk mencegah lipid teroksidasi dan menyempurnakan penguapan kloroform, sehingga tidak menganggu proses hidrasi. Pada saat hidrasi, pengelupasan lapis tipis dibantu dengan memasukkan glass beads kedalam labu untuk membantu mengangkat kerak lapisan tipis yang tebal pada dasar tabung, sehingga lapisan tipis tercampur sempurna dengan larutan dapar, setelah lapis tipis dihidrasi, suspensi liposom disimpan selama 24 jam, didalam lemari pendingin, untuk menyempurnakan pembentukan dan menguatkan globul-globul liposom. Secara fisik hasil yang terbentuk adalah suspensi yang berwarna putih seperti susu dengan bau lesitin, pada formula 2 terlihat suspensi berwarna kuning pucat dan formula 3 warna kuningnya lebih kuat, yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah asam oleat yang ditambahkan. Liposom formula 1 mulai menunjukkan sedikit pemisahan pada minggu ke 4 penyimpanan, sedangkan formula 2 dan 3 lebih stabil. Hal tersebut menunjukkan bahwa asam oleat meningkatkan kestabilan fisik, penambahan asam oleat juga dapat meningkatkan viskositas dari suspensi yang mulai terlihat pada saat proses hidrasi lapis tipis liposom, dimana suspensi terbentuk lebih kental    .
Kelebihan sediaan liposom :
§  Liposom dapat mengarahkan obat pada target tertentu
§  Liposom dapat memperpanjang durasi paparan obat dan berfungsi sebagai reservoir yang melepas obat dengan perlahan
§  Liposom dapat melindungi obat dari degradasi, seperti degradasi metabolik
§  Liposom dapat memperpanjang waktu paruh obat, serta dapat memperbesar distribusi obat ke organ secara selektif, sehingga dosis obat dapat dikurangi, dengan demikian efek samping obat akan dapat ditekan seminimal mungkin.
§  Liposom dapat diberikan berbagai rute pemberian
Adapun Pembuatan Liposom antara lain yaitu :
1. Dispersi sederhana : Menggunakan dispersi sederhana fosfolipid kering didalam media air menggunakan homogenizer.
2. Hidrasi lipid : Diikuti dengan agitasi intensitas tinggi dengan menggunakan sonikasi .
Kemudian cara liposom masuk kedalam targetnya adalah dengan cara :
            1.  Transfer intermembran. Terjadi ketika dua lapisan fosfolipid saling bertemu tanpa ada gangguan dari liposom dan integritas membran. Materi lipofilik yang ada pada membran liposom dapat masuk kedalam membran yang berdekatan dengan membran lain.
            2.  Contact release. Terjadi ketika membran sel dan membran liposom bertemu yang menyebabkan peningkatan permeabilitas membran liposom, sehingga terjadi pelepasan obat zat larut air dengan konsentrasi tinggi yang berada dekat dengan membran sel.
            3.  Adsorpsi. Dapat terjadi karena gaya tarik dan reseptor yang spesifik terhadap ligan dimembran vesikel (liposom), melalui ikatan protein permukaan spesifik pada sel.
            4. Fusi. Interaksi antar liposom dan membran yang berjarak dekat satu sama lain dapat mengakibatkan fusi, yaitu penyatuan sempurna lipid pada liposom dengan membran plasma sel, sehingga isi liposom terpajan langsung dengan sitoplasma sel.
            5. Fagositosis. Fagositosis terjadi oleh beberapa tipe sel tertentu contohnya makrofag, mengalami tahap adsorpsi diikuti dengan invaginasi membran sel, membentuk vakuol endositik dimana liposom dibawa untuk bertemu dengan enzim lisosom yang dapat memecah membran liposom .
Pengukuran Liposom adalah pertama Pengukuruan dengan menggunakan particle sizer. Metode ini adalah metode yg paling akurat dalam ini mengukur diameter liposom. Hasil pengukuran diameter liposom dengan metode tersebut bersifat kuantitatif  sehingga memiliki kekuatan dan sen                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                 sitivitas tinggi. Selain itu dengan metode ini juga dapat diketahui diameter serta distribusi ukuran liposom. Sayangnya  harga particle sizer sangat mahal. Kedua Pengukuran langsung dengan menggunankan miroskop elektron. Metode ini merupakan metode yg cukup akurat dgn mengukur diameter liposom karena metode ini dapat memberikan data tentang profil liposom saatu per satu, baik populasi liposom  yg memiliki ukuran rat-rata atau diatas rata-rata. Nmaun metode ini juga memiliki beberapa kekuranagn seperti membutuhkan waktu yg lama, membutuhkan keterampilan yg khusus , dan harganya sangat mahal. ketiga Quasi-elastic laser light scattering atau spektroskopi korelasi foton. Metode ini merupakan metode yang sangat sederhana dalam waktu yang cepat, dengan prinsip metode ini analisis intensitas fluktuasi dalam scattered laser light yang disebabkan oleh gerak Brownian suatu partikel dalam suspensi. Keempat pengukuran dengan menggunakan program komputer. Dapat mengukur diameter liposom, data yang kita peroleh lebih akurat dan telah dikalibrasi.
Evaliasi Lipososm yaitu : Morfologi (bentuk fisik), Evaluasi terhadap ukuran dan tebal liposom yg terbentuk, alat yg digunakan adalah mikroskop elketron, Distribusi ukuran partikel, Diukur dengan menggunakan particle size analyzer berupa laser light scattering, Daya jerap obat, Menghitung obat zat aktif yang terdialisis, dan Pelepasan obat pada berbagai kondisi pH, Dengan melarutkan suspensi liposom pada larutan dapar berbagai ph, kemudian diinkubasi, setelah itu konsentrasi larutan akan didapat dengan pengukutran serapan larutan.

NIOSOM
            Niosom merupakan analog liposom yang telah lebih dahulu dikenal sebagai suatu pembawa obat. Perbedaan antara keduanya adalah liposom tersusun oleh fosfolipid, sedangkan niosom dari surfaktan non ionik. Niosom adalah vesikel surfaktan non ionik seperti liposom yang mempunyai struktur bilayer yang dapat menjerap senyawa hidrofob, lipofob dan ampifilik. Kenapa memilih niosom ? karena Niosom adalah vesikel yang mirip dengan liposom dan dapat digunakan sebagai pembawa obat ampifilik dan lipofilik. Vesikel jenis ini memiliki stabilitas kimia yang lebih baik, relatif membutuhkan biaya yang lebih murah untuk menyiapkan niosom, sehingga menarik untuk diproduksi baik dibidang farmasi maupun kosmetik. Adapun obat – obat yang dapat diformulasikan pada sistem niosom adalah : Agen anti neoplastik, NSAIDS, Antileishmanial Agents, Cosmetic, Anti-Fungal Agents, Anti-Tubercular Drug, Antibiotics, Antibacterial Drugs, Antiviral, Immunization, Anti-Inflammatory, Vitamins, Anti-Glaucoma Agents.
Niosom memiliki keuntungan yaitu Meningkatkan stabilitas obat, Mempercepat efek terapi, Menurunkan efek samping , Memperpanjang waku sirkulasi, dan Meningkatkan penetrasi dari senyawa yang terjerap melintasi kulit. 
Kerugian niosom yaitu Niosom mempunyai masalah pada ketabilan
Kemudian pada sisten niosom memiliki komposisi-komposisi yaitu Dua komponen utama yang digunakan untuk persiapan Niosom, Kolesterol Surfaktan nonionik . Kolesterol digunakan untuk menyediakan kekakuan daN bentuk yang tepat, konformasi ke Niosom. Peran surfaktan memainkan peran utama dalam pembentukan Niosom. Berikut surfaktan non-ionik adalah umumnya digunakan untuk persiapan Niosom(span 60,40,20,85,80) , (tween 20,40,60,80) dan Brij (Brij 30,35,52,58,72,76). Non ionik surfaktan memiliki kepala hidrofilik dan ekor hidrofobik.
Evaluasi pada niosom yaitu :
a) Efisiensi Entrapment. Setelah menyiapkan dispersi niosomal, Obat unentrapped dipisahkan dengan dialisis, sentrifugasi, atau filtrasi gel seperti dijelaskan di atas dan obat tetap
terperangkap dalam Niosom ditentukan oleh vesikel lengkap
gangguan menggunakan 50% n-propanol atau 0,1% Triton X-100
dan menganalisis solusi yang dihasilkan dengan alat tes yang sesuai
Metode untuk obat. Dimana,
Efisiensi penjeratan (EF) = (Jumlah terperangkap Total Jumlah) x 100.
b) Diameter vesikel. Niosom, mirip dengan liposom, asumsikan bentuk bulat dan diameternya dapat ditentukan menggunakan mikroskop cahaya, mikroskop korelasi foton dan membekukan fraktur mikroskop elektron. Membekukan pencairan (menjaga vesikel suspensi pada suhu -20 ° C untuk 24 jam dan kemudian pemanasan sampai suhu lingkungan) dari Niosom meningkatkan diameter vesikel, yang mungkin dikaitkan dengan fusi vesikel selama siklus.
c) In-vitro rilis. Sebuah metode in-vitro studi laju pelepasan termasuk penggunaan dialisis tabung. Sebuah kantung dialisis dicuci dan direndam dalam air suling. Suspensi vesikel adalah dipipet ke dalam kantong yang terdiri dari pipa dan disegel. Itu atas berisi vesikel ditempatkan dalam 200 ml buffer solusi dalam gelas 250 ml dengan konstan gemetar pada 25 ° C atau 37 ° C. Pada berbagai interval waktu, buffer dianalisis untuk isi obat dengan metode uji yang tepat.
Dan juga faktor-faktor yang mempengaruhi formulasi niosom adalah Obat, Jumlah dan jenis surfaktan, Konten Kolesterol, Ketahanan terhadap cekaman osmotik.
ETHOSOME
Ethosome merupakan bentuk modifikasi dari liposom dn mengandung etanol yang tinggi.  Dan bahan pembentuk ethosome adalah Fospolipid dan Air dan Etanol.
Ethosome memiliki sifat kimia dan sifat fisika, yaitu :
         Sifat fisika : Lembut, gelembung yang lunak sesuai untuk meningkatkan penghantaran zat aktif, Ukuran dari gelembung dapat diatur dari 10 nm – mikron, Dan Ukurn vesikel lebih kecil daripad liposom
         Sifat kimia : Mampu berpenetrasi sempurna melalui kulit, Penjerapan yang lebih tinggi, Stabilitas tinggi, Memiliki beberapa fospolipid dengan struktur kimia yang berbeda seperti fosfotidikolin, terhidrogenase, asam fosfotidic, fosfotidil gliserol.
Ada beberapa metode yang dipakain dalam pembentukan ethosom yaitu :
         Metode Dingin : Larutkan fospolidi dan bahan bahan lipid dengan etanol dalam wadah yang tertutup pada suhu kamar dengan pengadukan yang kuat. Tambahkan propylene glycol atau polyol lain selama pengadukan. Panaskan campuran pd T 30 derajat celcius dalam penangas air. Panaskan air hingga suhu 30 derajat C dalam wadah yang terpisah dan add campuran tadi secara perlahan. Aduk, tunggu 5 menit dan dinginkan suspensi vesikel yang dihasilkan pada suhu kamar. Penentuan ukuran vesikel dapat dimodulasi sesuai keinginan dengan menggunakan metode sonication atau ekstruksi. Hasil vesikel ethosome disimpan dalam lemari pendingin.
         Metode panas : Fospolipid dilarutkan dalam air dengan pemanasan dalam             penangas air hingga suhu 40 derajat C sampai terbentu larutan koloid. Dalam  wadah terpisah dicampur etanol dengn bahan glycols. Panaskan campuran hingga suhu 40 derajat C. Tambahkan bahan organik cair. Terus aduk 5 menit dan dinginkan suspensi vesikel yang         dihasilkan pada suhu kamar. Dan Penentuan ukuran vesikel dapat dimodulasi sesuai keinginan   dengan menggunakan metode sonication atau ekstruksi.
         Metode dispersi mekanik : Larutkan fospolipid ke dalam pelarut organik atau campuran pelarut organik > labu alas bulat, uapkan pelarut organik > vakum evaporator rotary di atas suhu lipid pada umumnya untuk membentuk lapisan film lipid yang tipis pada dinding RBF. Sisa pelarut dan pengoto dihilangkan dari lapisan film dengan cara didiamkan di bawah vakum sealam 12 jam/semalaman. Basahi lapisan film lipid dengan menggunakan cairan etanolik, dinginkan suspensi ethosome pada suhu kamar. Hasilnya harus disimpan di lemari pendingin.
         Metode klasik : Fospolipid dan senyawa dilarutkan ke dalam etanol yang dipanaskan hingga 30 derajat C. Ditambahkan akuades. Aduk dengan kecepatan 7000 rpm dan vesikel yang homogen terbentuk melalui membran poli karbonat.
Kemudian Keuntungan dari Ethosome adalah Meningkatkan penetrasi obat melalui kulit dermis, penghantaran obat melalui transdermal dan intraseluler. Secara fisika kimia, dapat digunakan untuk molekul hidrofilik dan lipofilik, peptida dan makromolekul lainnya. Komponen komponen ethosome aman untuk digunakan sebagai produk kosmetik dan farmasi. Formulasi ethosome tidak memiliki resiko dengan skala besar, seperti komponen yang bersifat toksik. Obat ethosome tersedia dalam bentuk sediaan semipadat ( gel atau krim) yang dapat meningkatkan kepatuhan pasien. Dan Berbagai aplikasi di pasar frmasi, bioteknologi, hewan, kosmetik dan nutraccuetical.
Penerapan etosom sebagai pembawa obat :
-          Pada obat NSAIDS dan hasilnya, Pengiriman obat  selektif yang diinginkan untuk  memperpanjang periode waktu .
-          Dengn obat ACYCLOVIR yang hasilnya Peningkatan permeasi kulit, Peningkatan aktivitas biologis dua sampai tiga kali, Peningkatan dalam profil farmakodinamik
-          Pada INSULIN yang hasilnya Penurunan yang signifikan dalam kadar glukosa darah, Memberikan efek  control rilis
-          Pada DNA Ekspresi yang lebih baik dari gen dan Selektif menargetkan sel-sel kulit
-          Pada BACITRACIN yang hasilnya Peningkatan deposisi dermal, Peningkatan pengiriman intraseluler dan Peningkatan bioavailabilitas.
PLGA ROSOME
            PLGA yang dimaksud adalah Poli (laktat-co-glikolat asam) (PLGA) adalah biokompatibel anggota keluarga poliester alifatik polimer biodegradable. Poli (asam laktat-co-glikolat) (PLGA) terbuat dari dua monomer, asam laktat dan asam glikolat. Sebagai contoh, PLGA 88:12 berarti polimer terbuat dari 88 persen asam laktat dan 12 persen asam glikolat. Umumnya, semakin tinggi persentase unit laktida, semakin lama polimer berlangsung sebelum merendahkan dengan adanya air. Semakin tinggi berat molekul, semakin besar kekuatan mekanik. PLGA larut dalam banyak pelarut yang umum termasuk tetrahidrofuran, aseton, etil asetat dan pelarut diklorinasi. The Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui PLGA untuk partikel mikro dan nano dan sejumlah perangkat terapi seperti cangkok, jahitan, implan dan perangkat prostetik.
            Poli (asam laktat-co-glikolat) (PLGA) menunjukkan banyak sifat ideal sistem pengiriman nano, memberikan rilis jangka panjang agen dikemas dan merendahkan ke dalam produk biokompatibel dari laktat dan asam glikolat. Molekul kecil, protein, dan asam nukleat yang dikemas dalam PLGA telah menunjukkan peningkatan aktivitas dalam berbagai penyakit.
            PLGA memiliki ukuran, biaya, dan tampilan permukaan ligan untuk menargetkan partikel ke jaringan tertentu atau untuk tujuan  terapi. PLGA sudah digunakan pada manusia dalam bentuk jahitan biodegradable (misalnya Purasorb, Purac Biomaterial, dan Vicryl, Ethicon Inc), potensi terjemahan klinis tinggi.
Salah satu metode dalam PLGA adalah Emulsi adalah salah satu metode yang PLGA dapat digunakan untuk merangkum obat hidrofobik dan hidrofilik dalam mikro atau bentuk skala nano. Secara singkat, PLGA dilarutkan ke dalam fase organik (minyak) yang diemulsikan dengan surfaktan atau stabilizer (air). Obat hidrofobik ditambahkan langsung ke fase minyak, sedangkan obat hidrofilik (air) dapat menjadi yang pertama emulsi dengan larutan polimer sebelum pembentukan partikel. Intensitas tinggi semburan sonikasi memfasilitasi pembentukan tetesan polimer kecil. Emulsi yang dihasilkan ditambahkan ke fase berair lebih besar dan diaduk selama beberapa jam, yang memungkinkan pelarut menguap. Nanopartikel mengeras dikumpulkan dan dicuci dengan sentrifugasi.
Dan juga beberapa metode lain seperti :
1. Nano Partikel Persiapan : Semua langkah yang melibatkan pelarut atau dilarutkan / polimer emulsi harus dilakukan dalam lemari asam kimia.
2. Nano Partikel Koleksi : Membagi nanopartikel mengeras menjadi dua tabung centrifuge Oak Ridge (30 ml Volume nominal) dan keseimbangan dalam 0,1 g. Nanopartikel Centrifuge dalam rotor tetap sudut selama 15 menit pada 17.000 x g. Kali sentrifugasi lagi akan menghasilkan koleksi fraksi yang lebih tinggi dari nanopartikel yang lebih kecil.
3. Scanning Electron Microscopy : Menggunakan spatula logam untuk mengumpulkan sejumlah kecil nanopartikel liofilisasi dan lembut menyebarkannya di seluruh permukaan rekaman itu. Sikat permukaan rintisan dengan jaringan laboratorium atau menggunakan kompresi udara untuk menghilangkan nanopartikel longgar.
            Kemudian didapatkan hasil dari jurnal – jurnal yang kami dapatkan yaitu : Hasil kami berkisar 74-98% (22 batch nanopartikel dengan berbagai pelarut, pengemulsi, dan kondisi emulsifikasi, disiapkan oleh eksperimen tunggal). Hasil yang lebih baik dapat diamati untuk yang lebih besar (> 150 nm) batch, karena nanopartikel kecil yang hilang dengan mudah selama sentrifugasi dan mencuci langkah, terutama ketika supernatan mencuci dituangkan dari pelet.
Kelebihannya yaitu Mengatasi resistensi  obat yang disebabkan oleh barier fisiologi dalam tubuh, Dapat menghantarkan obat dengan lebih baik, Meningkatkan efisiensi penghantaran obat, dan Meningkatkan efisiensi distribusi obat, ddl.
Adapun kekurangannya yaitu Susah dalam penanganan, Tidak cocok untuk dosis skala besar dan Dapat merusak bagian sel tubuh
GASTRORETENTIVE DRUG DELIVERY SYSTEM (GRDDS)
            Gastroretentive Drug Delivery System (GRDDS) adalah salah satu bentuk pengembangan sediaan yang dapat dipertahankan di dalam lambung, dengan cara kemampuan densitasnya rendah sehingga mampu bertahan di dalam lambung dan mengapung dlm cairan lambung. GRDDS memiliki sifat retensi lambung mungkin berpotensi berguna sebagai retensi bentuk sediaan oral dalam GIT atas menyebabkan waktu kontak berkepanjangan obat dengan mukosa GI, yang mengarah ke Bioavailabilitas tinggi, dan kemanjuran terapi maka-Interval waktu dikurangi untuk pemberian obat. Kemudian Berpotensi mengurangi ukuran dosis dan dengan demikian meningkatkan kepatuhan pasien. Dengan Bentuk sediaan ini dapat mengatasi keterbatasan terutama untuk obat : Sediaan dengan terapetik sempit, Absorpsi utamanya dilambung dan usus bagian atas, Beraksi lokal di lambung, dan Terdegradasi di dalam usus. Komponen – komponennya yaitu : Zat aktif, Matriks dan Zat tambahan.
Kemudian keuntungan dari Gastroretentive Drug Delivery System (GRDDS) adalah Mampu meningkatkan biovailabilitas, Mengurangi obat yang terbuang dengan sia-sia, Meningkatkan kelarutan obat-obatan yang kurang larut pada lingkungan ph yang tinggi, dan GRDDS dapat memperbaiki pengontrolan penghantaran obat yang memiliki jendela terapeutik sempit, absorpsinya baik di lambung
Metode pembuatan Gastroretentive Drug Delivery System (GRDDS) adalah Granulasi basah, Metode effervescent, dan Kempa langsung.
Mekanisme pelepasannya yaitu Tablet akan membentuk barrier gel koloid yang bersifat tidak tembus air disekitar permukaannya dan menghasilkan bulkn denganyang berkontak dengan cairan lambung dan menjadi mengembang. Karena jumlah hidrokoloidnya banyak dan mengembang maka berat jenis akan lebih kecil dari cairan lambung. Sehingga mengakibatkan pengapungan.
            Obat untuk Retensi LambungGastroretentif DDSS menunjukkan pelepasan obat terkontrol secara signifikan penting untuk obat yaitu:Bertindak secara lokal di perut (misalnya antibiotik melawan Helicobacter Pylori, antasid dan misoprostol)Diserap tidak lengkap karena jendela relatif sempit penyerapan di GIT, seperti siklosporin, ciprofloxacin, furosemide, L-DOPA, asam p-aminobenzoic dan riboflavin.Stabil dalam lingkungan usus atau kolon seperti kaptoprilBukti kelarutan yang rendah pada pH tinggi seperti verapamil HCl, diazepam dan chlordiazepoxide. Obat untuk Retensi Lambung Gastroretentif DDS, di sisi lain, tidak cocok untuk obat: Yang dapat menyebabkan lesi lambung, misalnya, agen non-steroid anti-inflamasiZat obat yang tidak stabil dalam lingkungan asam kuat perut. Selain itu, sistem gastroretentif tidak menawarkan keuntungan yang signifikan atas bentuk sediaan konvensional untuk obat yang diserap seluruh saluran pencernaan.
            Adapun pendekatannya untuk retensi pada lambung yaitu : Parameter yang paling penting yang mempengaruhi pengosongan lambung dan, karenanya, waktu retensi lambung bentuk sediaan oral termasuk pertama Kepadatan, ukuran dan bentuk, kedua konsumsi bersamaan makanan dan sifatnya, kandungan kalori dan frekuensi asupan. Ketiga pemberian simultan obat yang berdampak pada waktu transit gastrointestinal; misalnya, obat yang bekerja sebagai agen antikolinergik (misalnya atropin, propantheline), opiat (misalnya kodein) dan agen prokinetik (misalnya metoklopramid, cisapride). Keempat Faktor biologis seperti jenis kelamin, postur, usia, tidur, indeks massa tubuh, aktivitas fisik dan penyakit-penyakit (misalnya diabetes, penyakit Crohn).
Aspek farmakodinamiknya yaitu Fluktuasi penurunan konsentrasi obat, Peningkatan selektivitas dalam aktivasi reseptor, Mengurangi aktivitas kontra tubuh, Diperpanjang waktu selama kritis (efektif) konsentrasi, dan Memperkecil aktivitas yang merugikan di usus besar.
Kemudian formulasi Tekhnologinya adalah Dengan Pendekatan utama untuk memperpanjang waktu tinggal lambung bentuk sediaan farmasi meliputi : Sistem pengiriman bioadhesive, yang mematuhi mukosa permukaan, Perangkat yang cepat bertambah besar setelah mereka berada di dalam perut untuk menghambat perjalanan melalui pilorus, dan Sistem pengiriman density dikendalikan, yang mengapung atau mengendap dalam cairan lambung.

 TRANSFEROSOM
            Transferosom diperkenalkan sebagai penghantar obat transdermal yang efektif menghantar berbagai jenis obat yang memiliki berat molekul rendah maupun tinggi. Transfersom dapat menembus lapisan korneum  secara utuh dan spontan pada dua rute dalam lipid intraseluler yang berbeda. Dan Transfersom ini mengatasi sulitnya obat berpenetrasi di kulit dengan cara mempersempit diri untuk melewati intraselular stratum korneum. Transferosom merupakan vesikel yang terdiri dari fosfolipid sebagai bahan utama dan surfaktan 10-25% serta 3-10% etanol. Bukti adanya vesikel antara korneosit di lapisan luar dari stratum korneum telah dibuktikan oleh elektron dan mikroskopi flourosensi 30. Untuk membuat vesikel tetap membengkak/menggembung, mereka harus mengikuti gradien hidrasi lokal dan menembus ke dalam lapisan kulit yang terhidrasi yakni epidermis dan dermis.
            Transferosom memiliki karakterisasi yaitu dengan Visualisasi transferosom dapat dilakukan dengan menggunakan Transmission Electron Microscop (TEM) dan dengan Scan Electron Microscop (SEM). Dan juga Ukuran partikel dan distribusi ukuran dapat ditentukan oleh hamburan cahaya dinamis (DLS) dan spektroskopi korelasifoton (PCS). Efisiensi penjerapan obat dengan transferosom dapat diukur dengan teknik ultrasentrifugasi. Stabilitas vesikel dapat ditentukan dengan menilai ukuran dan struktur dari vesikel dari waktu ke waktu dan kandungan obat dapat diukur dengan HPLC atau metode spektrofotometri. Dalam pelepasan obat in vitro dapat diukur dengan menggunakan sel difusi atau metode dialisis. Kemudian memiliki bahan yaitu : Transferosom terdiri dari phospholipid seperti phosphatidyl cholin yang merupakan lipid bilayer dalam lingkungan air dan membentuk gelembung tertutup. Dan Komponen bilayer/lapisan yang lembut (diantaranya yaitu surfaktan biokompatibel atau sebuah obat yang bersifat ampifilik) ditambahkan untuk meningkatkan fleksibilitas dan permeabilitas dari lipid bilayer.
            Perbandingan antara Transfersom dengan Sistem Penghantar Lainnya adalah Pada awalnya transfersom tampak berhubungan dengan vesikel lipid bilayer, misalnya liposom. Fleksibilitas membrannya yang sangat tinggi. Dan Hal ini disebabkan karena membran transfersom mampu menggabungkan dua komponen lipofilik/amphiphilik. Kemudian Aplikasi transferosom yaitu mengandung campuran lipid dan pelembut membran biokompatibel. Mereka memiliki sifat mudah mampudeformasi yang membuat mereka mudah memeras dari stratum korneum dan mekanisme penetrasi generasi dari 'gradien osmotik' karena penguapan air sambil menerapkan suspensi lipid (transferosomes) pada permukaan kulit. Dan transferosomes menembus stratum korneum dengan baik dengan intraseluler atau rute transcelluler.   
Kelebihan dari Transferosomo adalah :
1. Transferosom memiliki infrastruktur yang sama-sama terdiri dari gugus hidrofobik dan hidrofilik dan sebagai hasilnya dapat mengakomodasi molekul obat dengan berbagai kelarutan.
2. Transferosom dapat merusak dan melewati penyempitan (dari 5 sampai 10 kali lebih sedikit dari diameter mereka sendiri) tanpa kehilangan ukuran.
3.  Digunakan untuk pengiriman sistemik serta obat topikal. Mereka dapat bertindak sebagai pembawa obat yang memiliki berat molekul yang rendah serta tinggi mis analgesik, anestetik, kortikosteroid, hormon, antikanker, insulin, protein gapjunction, dan albumin.
Metode-metode pembuatan transferosom adalah Pertama, pembuatan film tipis dengan hidrasi dan diubah ke ukuran yang diinginkan dengan metode sonikasi, Kedua, vesikel yang telah disonikasi dihomogenkan dengan cara diekstrusi melalui membran polikarbonat. Campuran bahan vesikel yang terbentuk yaitu fosfolipid dan surfaktan dilarutkan dalam pelarut organik, pelarut organik diuapkan di atas suhu kamar. Kemudian dimurnikan pada suhu 50°C dengan dengan menggunakan Rotary Evaporator. Sisa pelarut dihilangkan di bawah vakum. Film-film lipid yang tertinggal dihidrasi dengan pencampuran buffer (pH 6,5) dan dirotasi selama 60 menit, dengan temperatur 1 rpm pada suhu yang telah disesuaikan. Dan Setelah itu vesikel didiamkan selama 2 jam pada suhu kamar
Bentuk sediaan patch adalah Patch transdermal merupakan sediaan farmasi yang fleksibel dalam persiapannya dari berbagai ukuran yang mengandung satu atau lebih zat aktif. Patch diterapkan pada kulit agar dapat memberikan zat aktif ke sistemik setelah melewati penghalang kulit. Adapun karakteristik dari patch yaitu Bobot molekul (<500 Dalton), kelarutan Log P (1-3,5), dosis efektif terendah (<20 mg), waktu paruh pendek, tidak toksik pada kulit, Bioavaibilitas obat secara oral rendah, dan indeks terapi sempit.
Kelebihan dari patch adalah Menghindari kesulitan absorpsi obat melalui saluran cerna disebabkan oleh pH saluran cerna, aktivitas enzim, interaksi obat dengan makanan, minuman atau pemberian obat secara oral lainnya. Menggantikan pemakaian obat melalui mulut bila tidak sesuai tidak mengalami first pass effect karena dia tidak melewati portal hepatic sehingga dapat menghindari problem rendahnya bioavailabilitas. Dan Menyediakan kemudahan identifikasi secara tepat tentang pengobatan dalam keadaan darurat (misalnya tidak sadar, atau pasien dalam keadaan koma)
Kekurangannya adalah Cara pemberian melalui kulit tidak sesuai untuk obat-obat yang menimbulkan iritasi atau peka pada kulit. Hanya obat-obat yang relatif mempunyai potensi yang sesuai disampaikan melalui kulit oleh karena sifat impermeabilitas kulit, sehingga obat yang dapat masuk menembus pada kulit. Dan Terbatas, hanya untuk obat dengan bobot molekul (<500 Dalton).
Metode pembuatannya adalah Metode Tipe Matriks adalah Lapisan backing layer, Campuran obat dan polimer, dan Adhesive layer. Dan Metode Tipe Membran/ reservoir adalah Lapisan backing layer, Larutan obat, Control rate, adalah Adhesive layer.
Mekanismenya adalah Partikel obat terlarut kemudian Terbentk molekul dan Berdifusi melewati polimer setelah itu Berpenetrasi melewati barier. Obat masuk dari luar kulit dan  melewati jaringankulit. Sirkulasi sistemik dengan Tiga jalur penetrasi potensial: kelenjar keringat, minyak atau folikel rambut-tembus dan stratum korneum. Tiga jalur tersebut yaitu Jalur appendageal tidak efektif  hanya 0,1% luas permukaan kulit, Jalur utama penetrasi obat ke lapisan epidermis melewati stratum korneum dan lapisan penentu (Stratum Korneum) dan kemudian Jalur difusi melalui stratum korneum melaluidua jalur yaitu : jalur transeluler dan jalurantar sel.
Evaluasinya adalah Uji ketebalan sediaan Patch , Uji Kemampuan Mengembang , Uji Kelembaban yang terserap , Uji kehilangan kelembaban , Uji keseragaman kandungan obat , Uji iritasi pada kulit , Uji difusi secara in-vitro , Uji Stabilitas.
Contoh (NA. DIKLOFENAK) yaitu Natrium diklofenak à(NSAID)à mengobati otot sketal, arthitis, sakit gigi, dismenorrhoe dan beberapa peradangan. Natrium diklofenak dilaporkan dapat diaplikasikan untuk penggunaan secara topikal. Natrium diklofenak sebagian besar mengalami metabolisme first pass effect di hati dan hanya sekitar 50% dari dosis yang diberikan dapat mencapai sirkulasi sistemik. Selain itu natrium diklofenak juga memiliki waktu paruh (t ½) yang pendek, diklofenak memiliki efek samping obat yang dapat mengiritasi lambung. Oleh sebab itu obat natrium memerlukan alternatif sistem penghantaran obat selain diberikan secara oral.
Salah satu komponen penting dalam sediaan patch adalah polimer

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar